Alasan Pedagang Tolak Daging Impor [Video] - UD.Rahmat Senen
Headlines News :
Home » » Alasan Pedagang Tolak Daging Impor [Video]

Alasan Pedagang Tolak Daging Impor [Video]

Written By Unknown on Jumat, 06 September 2013 | 22.12


Jakarta - Daging impor yang dipasok Perum Bulog sempat ditolak pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, alasan penolakan itu adalah ukuran daging beku yang terlalu besar.

"Di Pasar Senen, kami sudah menyikapi, karena ukuran dagingnya terlalu besar sehingga sulit dipotong," ujar Gita kepada wartawan di Jakarta, Senin, 22 Juli 2013.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina, menjelaskan, daging yang disalurkan oleh Bulog masih berupa daging balok beku. "Mereka kesulitan memotong menjadi satu kilogram," katanya.

Kini Bulog memperkecil daging impor 20 kilogram itu menjadi potongan kecil ukuran satu kilogram, sehingga bisa langsung dijual ke konsumen.

Pekan lalu, pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menolak program operasi pasar yang dilakukan Bulog. Saiful, 37 tahun, seorang pedagang, menyebut beberapa alasan penolakan.

"Pertama harganya terlalu murah dan stok terbatas," kata Ipul--begitu dia biasa disapa--kepada Tempo di kiosnya, Jumat, 19 Juli 2013 lalu. Daging yang ditawarkan Bulog dengan kualitas standar dipatok Rp 86 ribu per kilogram.

Padahal, Ipul mengatakan, harga yang ada di Pasar Senen saat ini mencapai Rp 95 ribu per kilogram. Bahkan ada yang menjual Rp 100 ribu per kilogram. Daging jenis has dalam, kualitas bagus, mencapai Rp 150 ribu per kilogram.

Dengan harga yang murah dan stok yang terbatas, Ipul khawatir ketika tidak ada persediaan malah menurunkan harga pasar. "Pemerintah cenderung mau turun sesaat saja, padahal nanti efeknya panjang," katanya.

Pedagang lain, Rohmat, mengatakan kualitas daging yang jelek menyebabkan pedagang ogah menampung. "Lemaknya banyak, tekstur juga jelek karena lama disimpan di es," katanya. Hal ini, menurut dia, bisa membuat dagangan tidak laku.

Kepala Pasar Senen, Benny M, mengatakan pedagang daging memiliki mekanisme sendiri dalam mengelola stok dan harga. "Mereka di bawah asosiasi daging," katanya kepada Tempo. Jadi, wajar bila ada keengganan dari pedagang menerima daging Bulog.

Menurut Benny, para pedagang lebih senang mendapat daging dalam bentuk sapi hidup untuk disembelih sendiri. "Karena pembeli juga rewel soal benar-tidaknya daging yang dijual," ujarnya. Dalam hal ini, dia mengatakan Pasar Senen hanya bisa memfasilitasi pedagang dengan Bulog dan Pemerintah.

http://www.tempo.co/read/news/2013/07/22/090498516/Alasan-Pedagang-Tolak-Daging-Impor

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/07/18/5/169240/Daging-Sapi-Impor-Ditolak-Masuk-Pasar-Senen

H.RAHMAT BEEF CALL : 021-42875916 (harga bisa berubah sewaktu-waktu)




Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2013. UD.Rahmat Senen - All Rights Reserved
Template Created and Published by Servodaeman